Laman

Senin, 24 Januari 2011

puisi

Waktu


Tercipta resah
Sedetik = hutang satu nafas
Semenit = hutang seribu detak
Sehari = hutang senyawa

Langit kelabu
Semakin menderu
Membawa laut biru
Menjadi hari baru

Kisi-kisi hati
Tak nampak dengan teliti
Dan tak mampu mematung berdiri
Karena hanya sendiri

Berjuta warna menantang
Tapi tak satupun membentang
Menuju bunting
Yang ada terperosok dalam lubang

Waktu berubah sewaktu-waktu
Memberi hal baru demi waktu
Seperti cangkang penyu biru
Yang punah diburu


Pati, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar